Continuous Improvement 5S
Semangat continuous improvement (dalam istilah Jepang adalah Kaizen) merupakan semangat perbaikan terus menerus yang telah lama menjadi filosofi keberhasilan perusahaan – perusahaan besar di Jepang. Continuous improvement dapat dilakukan dengan berbagai cara dan alat namun dengan prinsip yang sama yaitu bagaimana menghilangkan waste – waste (hal–hal yang tidak berguna) sehingga proses bisnis dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Dalam pelatihan ini akan dibahas apa dan bagaimana filosofi serta semangat dari continuous improvement dapat menjadi budaya dalam perusahaan. Ada 2 alat yang akan dibahas dalam pelatihan ini yaitu Business Process Reengineering dan 5S. Dalam Business Process Reengineering akan dibahas bagaimana caranya membuat proses bisnis menjadi lebih singkat sehingga perusahaan dapat menciptakan keuntungan dalam persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini. Dalam 5S akan dibahas bagaimana caranya menghilangkan waste dan merapikan lingkungan kerja disekitar kita, hal yang sederhana namun powerful, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dari karyawan.
Sasaran Program:
- Anda akan mendapatkan filosofi dari semangat Continuous Improvement
- Anda akan mendapatkan knowledge mengenai 8 waste (pemborosan) dan bagaimana menghilangkannya.
- Anda akan mendapatkan knowledge mengenai pentingnya berpikir cross function (lintasfungsi) dalam organisasi sebagai modal awal untuk memahami proses bisnis yang terintegrasi.
- Anda akan mendapatkan knowledge dan skill untuk melakukan langkah – langkah dalam business process reengineering termasuk bagaimana menghitung cost dan benefit perubahan yang ada serta bagaimana menterjemahkan implementasi perubahan tersebut dalam bentuk rencana kerja.
- Anda akan mendapatkan knowledge dan skill untuk melakukan langkah – langkah dalam melakukan 5S dalam skope kerja organisasi maupun lingkungan kerja yang paling kecil.
- Anda akan mendapatkan filosofi dari semangat Continuous Improvement
- Anda akan mendapatkan knowledge mengenai 8 waste (pemborosan) dan bagaimana menghilangkannya.
- Anda akan mendapatkan knowledge mengenai pentingnya berpikir cross function (lintasfungsi) dalam organisasi sebagai modal awal untuk memahami proses bisnis yang terintegrasi.
- Anda akan mendapatkan knowledge dan skill untuk melakukan langkah – langkah dalam business process reengineering termasuk bagaimana menghitung cost dan benefit perubahan yang ada serta bagaimana menterjemahkan implementasi perubahan tersebut dalam bentuk rencana kerja.
- Anda akan mendapatkan knowledge dan skill untuk melakukan langkah – langkah dalam melakukan 5S dalam skope kerja organisasi maupun lingkungan kerja yang paling kecil.
Outline Materi
Part.1 Filosofi Continuous Improvement
· Apa itu continuous improvement ?
· 7 Unsur penting dalam continuous improvement
· 8 Pemborosan yang harus dihilangkan.
Part.1 Filosofi Continuous Improvement
· Apa itu continuous improvement ?
· 7 Unsur penting dalam continuous improvement
· 8 Pemborosan yang harus dihilangkan.
Part.2 Cross Function MindSet
· Apa bedanya memiliki pola pikir cross function (lintas fungsi) dengan hanya memikirkan 1 fungsi saja (sehingga menghasilkan kesenjangan fungsi /silo) dalam organisasi ?
· Mengapa setiap orang khususnya level supervisor keatas , harus memiliki pola pikir cross function (lintas fungsi)?
· Apa bedanya memiliki pola pikir cross function (lintas fungsi) dengan hanya memikirkan 1 fungsi saja (sehingga menghasilkan kesenjangan fungsi /silo) dalam organisasi ?
· Mengapa setiap orang khususnya level supervisor keatas , harus memiliki pola pikir cross function (lintas fungsi)?
Part.3 Business Process Reengineering
· Pengertian mengenai proses bisnis di perusahaan
· Apa itu Business Process Reengineering (BPR)?
· 6 fase dalam melakukan BPR
· Pengertian mengenai proses bisnis di perusahaan
· Apa itu Business Process Reengineering (BPR)?
· 6 fase dalam melakukan BPR
Part.4 Business Process Reengineering
· Bagaimana melakukan perubahan proses bisnis dari kondisi As Is (saat ini) ke kondisi To Be (kondisi target yang diinginkan)?
· Faktor–faktor yang harus dibuat dalam mengajukan kondisi To Be yaitu obyektif, perhitungan cost & benefit serta rencana implementasi
· Pembahasan contoh kasus dan workshop mengerjakan kasus
· Bagaimana melakukan perubahan proses bisnis dari kondisi As Is (saat ini) ke kondisi To Be (kondisi target yang diinginkan)?
· Faktor–faktor yang harus dibuat dalam mengajukan kondisi To Be yaitu obyektif, perhitungan cost & benefit serta rencana implementasi
· Pembahasan contoh kasus dan workshop mengerjakan kasus
Part.5 5S
· Filosofi dari 5S
· Apa tujuan melakukan 5S, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal?
· 5 tahapan dari 5S
· Pembahasan contoh kasus dan workshop mengerjakan kasus.
· Filosofi dari 5S
· Apa tujuan melakukan 5S, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal?
· 5 tahapan dari 5S
· Pembahasan contoh kasus dan workshop mengerjakan kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar